27 May 2008

wakil rakyat??

Setelah beberapa public figures berlomba-lomba terjun di kancah pemilihan kepala daerah, sebut saja, Rano Karno, Dede Yusuf, Syaiful Jamil, dan -yang terakhir saya tau- Helmi Yahya. Sekarang saatnya Budayawan yang berani one step ahead mengumandangkan diri akan turut serta meramaikan pencalonan Presiden tahun 2009. Dan nggak tanggung-tanggung, she’s a woman. Ratna Sarumpaet. Tokoh wanita yang beberapa waktu belakangan sering muncul di stasiun televisi ANTV dalam program tayangan Silat Lidah.

Dengan dalih ingin mengubah pandangan politik masyarakat dan para birokrat yang entahlah saya juga lupa apa aja orientasi politiknya dalam mengubah Indonesia tercinta ini. O iya satu lagi, dia bilang dia juga bosen liat wajah-wajah yang itu itu aja di pemilu.

Well, in my opinion.. sebagai orang yang buta politik saya mah monggo-monggo aja siapapun yang mo jadi presiden. Cuma satu yang dibutuhkan calon presiden untuk bisa melenggang kangkung pada pemilihan, yaitu: massa yang banyak. No matter dia becus ato enggak jadi presiden. No matter seberapa berpengalaman dia jadi seorang leader. No matter janji-janji apa saja yang mereka berikan kepada calon rakyatnya.No matter seberapa cintanya dia pada Negara ini. No matter seberapa besarnya passion yang dia miliki untuk bisa membawa Indonesia menuju kebaikan.dan masih banyak no matter no matter yang lain. Sekali lagi, yang paling mutlak dalam pemilihan adalah pendukung kuat. Yaaahh.. walopun memang itu semua bersimbiosis mutualis, pendukung hadir karena janji-janji. Jadi ya.. memang pendukung -di awal- gak akan peduli dengan hasil akhir dari janji-janji capres. Yang jauh lebih penting dari sebuah hasil kepemimpinan adalah janji-janji di awal, masa promosi, istilahnya adalah.. market plan yang menggiurkan pendukung politik dan masyarakat tentunya. Dari situ mereka akan mendukung penuh sang capres dengan entah sepenuh hati atau tidak, yang jelas saya sendiri tidak pernah sedemikian bersemangatnya menghadapi pemilu, kecuali pada pencoblosan perdana saya pasca kepemilikan KTP pada usia ke-17. Hanya dengan semangat ‘wah-aku-udah-gede-ya’ Saya sampai tidak bisa tidur membayangkan hari itu tiba. Bukan karena semangat akan mempunyai presiden baru. Tapi karena ‘pengalaman pertama’ tersebut. Bukannya saya tidak peduli dengan Negara ini. Saya hanya yakin bahwa calon-calon presiden tersebut pasti sudah cukup qualified berada di posisinya sebagai calon pemimpin Negara. Saya nggak mau pusing-pusing mikir parameter keberhasilan seorang presiden ideal itu seperti apa. Karena saya yakin siapapun presidennya, seberapa besarnya dia dielu-elukan oleh pendukungnya sekarang. Nantinya.. nggak lebih dari subyek demo pihak-pihak yang tidak puas akan suatu kebijakan tertentu. Nggak akan ada titik terang. Terlalu banyak ‘pihak’ di Negara ini. Yang hampir tidak bisa disatukan kehendaknya. Kecuali dalam hal yang ‘murah-murah’. Atau kecuali.. kita punya presiden yang dengan beraninya mendeklarasikan kebijakan ‘anti-demo’ seperti yang pernah dijalankan oleh mantan Presiden alm. HM. Soeharto. Ada yang berani???

Ratna Sarumpaet sendiri belum memutuskan akan maju dalam pencalonan perseorangan atau melalui media parpol. Dia hanya mensyaratkan bahwa parpol yang akan dia ‘huni’ nantinya haruslah partai yang ‘bersih’. Budayawan… belum tau enaknya korupsi! L.O.L.
Baguslah kalo memang berbagai tokoh dari beragam latar belakang mau berinisiatif mencoba ajang bergengsi tingkat tinggi ini, jauh lebih tinggi dari ajang beauty contest yang ada di Indonesia, yang padahal.. belum tentu pemenangnya akan lebih dipuja daripada Runner up Putri Indonesia sekalipun. Lebih baik mereka men’challenge’ diri mereka untuk berpartisipasi daripada Cuma mengkritik, menghujat, dan akhirnya menjustifikasi pemahaman mereka sendiri. Too much talk, no actions at all. Sekacau-kacaunya bangsa ini nanti, paling engga kita udah mencoba berbagai macam pemimpin dari beragam background.. dari situ kita akan tahu dan mulai paham orang seperti apa yang sesuai dengan keinginan bersama. Hidup Capres!!

No comments: